Hukum bekas minum (السُؤْرُ)

Bekas minum (السُؤْرُ)  ada beberapa macam :

1.       Bekas minum manusia

Bekas minum dari seprang muslim, kafir , yang junub dan yang haid itu suci.

Namun dalil  إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ itu yang dimaksud; najis maknawi yaitu dari segi keyakinan yang batil.

Dalil yang menunjukan bekas minum dari yang junub dan haid itu suci adalah



عن عائشة قالت كنت أشرب وأنا حائض فأناوله النبي {صلى الله عليه وسلم} فيضع فاه على موضع في



Artinya : dari Aisyah berkata :aku sedang minum dalam keadaan haid dan aku memberikan kepada nabi bekas minumku kemudian nabi meminumnya tepat ditempat bekas bibirku ( Muslim )



2.       Bekas minum dari hewan yang boleh dimakan

Bekas ini suci sebagaimana yang telah disepakati oleh ahli ilmu bahwa bekas minum dari hewan yang boleh dimakan itu boleh dipakai tempat minum atau berwudu.



3.       Bekas minum dari sapi, keledai, hewan buas dan predator (pemangsan) burung

Kekas ini suci segaimana hadist nabi:



عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- سُئِلَ أَنَتَوَضَّأُ بِمَا أَفْضَلَتِ الْحُمُرُ؟ قَالَ :« نَعَمْ وَبِمَا أَفْضَلَتِ السِّبَاعُ ( الشافعي و الدارقطني و البيهقي )



Artinya : dari jabir ; sesungguhnya nabi SAW ditanya ( apa boleh kami berwudhu dengan bekas minum keledai ?. nabi menjawab : ya dan juga bekas minum hewan buas



4.       Bekas minum kucing

Bekas ini suci; sebagaimana hadist nabi



عَنْ كَبْشَةَ بِنْتِ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ وَكَانَتْ تَحْتَ ابْنِ أَبِى قَتَادَةَ : أَنَّ أَبَا قَتَادَةَ دَخَلَ عَلَيْهَا فَسَكَبَتْ لَهُ وَضُوءًا ، فَجَاءَتْ هِرَّةٌ تَشْرَبُ مِنْهُ فَأَصْغَى لَهَا أَبُو قَتَادَةَ الإِنَاءَ حَتَّى شَرِبَتْ - قَالَتْ كَبْشَةَ - فَرَآنِى أَنْظُرُ إِلَيْهِ فَقَالَ : أَتَعْجَبِينَ يَا ابْنَةَ أَخِى؟ قَالَتْ فَقُلْتُ : نَعَمْ. فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ :« إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ ، إِنَّهَا مِنَ الطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ وَالطَّوَّافَاتِ ( رواه الخمسة )



Artinya : dari kabsyah binti ibni malik dia berada di bawah ibnu abi qotadah : sesungguhnya abu qotadah masuk lalu kabsyah menyediakan air wudhu kemudian datang kucing minum dari air wudhu tersebut . lalu abu qotadah menyodorkan bejana yang terisi air wudhu tersebut dan kucing meminumnya. Kabsyah berkata : beliau melihatku sedang melihat /memperhatikan bejana tersebat. berkata qotadah : apa  kamu  heran wahai anak saudaraku? Kabsyah menjawab dan aku berkata : ya (aku heran) . qotadah berkata : sesungguhnya rosulallah SAW pernah berkata : sesungguhnya ( kucing) itu tidak lah najis sunggug kucing itu yans selalu thowaf kepada kalian ( bersama kalian )



5.       Bekas minum anjing dan babi

Bekas ini najis dan harus dijauhi . sebagaiman hadis nabi :



عن أبي هريرة أن رسول الله {ص}قال : إذا شرب الكلب في إناء أحدكم فليغسله سبع مراتٍ



Artinya : dari abu hurairoh sesungguhnya rasulullah SAW berkata : dimana anjing minum di bejana salah seorang kalian , makam basuhlah bejana tersebut tujuh kali ( bukhori dan muslim )



طهور إناء أحدكم إذا ولغ فيه الكلب أن يغسله سبع مرات أولاهن بالتراب ( احمد و مسلم )





Artinya:  bersihnya bejana salah satu kalian itu dimana dijilati oleh seekor anjing yaitu dengan membasuhnya tujuh kali yang diawali oleh tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar